Penyebab Penjualan iPhone 15 Menurun di China

iPhone 15 yang dirilis pada bulan September 2023 ternyata kurang laku di pasar China. Berdasarkan data dari Counterpoint Research, penjualan iPhone 15 di China turun 4,5% dibandingkan iPhone 14, dalam 17 hari pertama setelah peluncuran pasarnya.

Hal ini berbanding terbalik dengan kesuksesan iPhone 14 dan iPhone 14 Pro yang merajai pasar dan diminati oleh orang-orang.

Berikut ini berbagai penyebab merosotnya penjualan iPhone 15 dan iPhone 15 Pro di China.

1. Kekecewaan Terhadap iPhone 15

Ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab iPhone 15 series kurang laku di China, antara lain:

  • Kekecewaan pengguna terhadap fitur baru. Beberapa pengguna iPhone di China mengaku tidak terkesan dengan fitur baru yang ditawarkan iPhone 15, seperti kamera depan yang lebih besar dan fitur Cinematic Mode.
  • Meningkatnya persaingan dari produsen smartphone lokal. Huawei Mate 60 Pro yang dirilis bersamaan dengan iPhone 15 menawarkan spesifikasi dan fitur yang lebih mumpuni, seperti layar OLED 7,8 inci, kamera belakang 50MP, dan baterai 5.000mAh.

Apple memang selalu menghadirkan fitur-fitur baru di setiap seri iPhone yang dirilisnya. Namun, beberapa fitur baru yang ditawarkan iPhone 15 series, seperti kamera depan yang lebih besar dan fitur Cinematic Mode, tidak terlalu menarik bagi pengguna iPhone di China.

Kamera depan yang lebih besar memang dapat memberikan sudut pandang yang lebih luas, namun hal tersebut tidak terlalu penting bagi sebagian pengguna iPhone di China. Sementara itu, fitur Cinematic Mode memang dapat menghasilkan video dengan efek bokeh yang menarik, namun fitur tersebut hanya tersedia untuk video yang direkam dalam mode potret.

2. Hadirnya Huawei Mate 60 Pro

Huawei Mate 60 Pro yang dirilis bersamaan dengan iPhone 15 series menawarkan spesifikasi dan fitur yang lebih mumpuni, seperti layar OLED 7,8 inci, kamera belakang 50MP, dan baterai 5.000mAh. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi Apple untuk bisa bersaing dengan produsen smartphone lokal di pasar China.

Huawei Mate 60 Pro dijual dengan harga yang lebih terjangkau daripada iPhone 15. Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi pengguna iPhone di China yang mencari smartphone dengan spesifikasi dan fitur yang mumpuni namun dengan harga yang terjangkau.

Selain itu, Huawei Mate 60 Pro juga menawarkan fitur-fitur yang lebih menarik, seperti dukungan jaringan 5G dan fitur Leica Camera. Hal ini tentu menjadi nilai tambah bagi Huawei Mate 60 Pro di mata pengguna iPhone di China.

Secara keseluruhan, iPhone 15 series tidak laku di China karena tidak memenuhi ekspektasi pengguna dan adanya persaingan yang ketat dari produsen smartphone lokal.

Untuk bisa bersaing di pasar China, Apple perlu menawarkan fitur dan spesifikasi yang lebih menarik dan kompetitif.

Hal ini tentu membuat shama Apple turun pada tanggal 13 Oktober 2023, saham Apple turun 2% setelah laporan penjualan iPhone 15 di China yang kurang memuaskan. Saham Apple kembali turun pada tanggal 24 Oktober 2023, setelah Apple memberikan diskon besar-besaran untuk iPhone 15 di China.

3. Kebijakan Pemerintah China Terhadap Larangan Penggunaan iPhone

Menurut dari berbagai sumber yang telah tim Gadget Populer rangkum, pada bulan September 2023, pemerintah China dikabarkan akan melarang pegawai pemerintah pusat dari PNS maupun karyawan BUMN menggunakan iPhone di kantor.

Hal ini diduga sebagai bentuk tekanan dari pemerintah China kepada Apple untuk membuka data penggunanya kepada pemerintah.

Pemerintah China memiliki aturan ketat tentang keamanan data. Pemerintah China ingin memastikan bahwa data pengguna smartphone China tidak jatuh ke tangan pihak asing. Apple sendiri telah menolak untuk membuka data penggunanya kepada pemerintah China.

Larangan penggunaan iPhone di kantor pemerintah China tentu akan berdampak negatif bagi Apple. Hal ini akan mengurangi penjualan iPhone di China, yang merupakan salah satu pasar terbesar bagi Apple.

Selain itu, larangan ini juga bisa menjadi sinyal bagi pemerintah China untuk mengambil langkah-langkah lebih lanjut terhadap Apple.

Pemerintah China bisa saja memberlakukan larangan penggunaan iPhone di seluruh China, atau bahkan melarang Apple beroperasi di China.

4. Perang Dingin China dan AS

Hal ini juga tentu memicu AS marah dan akan melakukan perang terbuka dengan membatasi melarang penjualan chip ke negara tersebut.

Masalah ini sebenarnya sudah cukup lama dimulai dari larangan penggunaan produk Huawei pada tahun 2019. Larangan ini diberlakukan oleh Departemen Perdagangan AS dengan alasan keamanan nasional.

Menurut Departemen Perdagangan AS, produk Huawei dapat digunakan oleh pemerintah China untuk memata-matai warga AS. Departemen Perdagangan AS juga menuduh Huawei melakukan pencurian teknologi dan melanggar hak kekayaan intelektual.

Larangan penggunaan produk Huawei berdampak negatif bagi perusahaan tersebut. Huawei harus menghentikan penjualan ponsel 5G di AS dan negara-negara sekutu. Huawei juga kehilangan akses ke teknologi dan komponen penting dari perusahaan AS.

Huawei telah membantah tuduhan dari Departemen Perdagangan AS. Perusahaan tersebut mengatakan bahwa produknya aman dan tidak digunakan untuk memata-matai.

Gimana, menurut sobat Gadget? Akankah, perang dingin ini bisa membuat reputasi Apple jatuh dan menggantikan “sang raja” dengan Huawei? Mari, kita nantikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *